Kamis, 19 November 2009

Supermarket (lagi) di Parakan...


Dear friends@ temanggung...


Kali ini kita jalan2 ke Supermarket terdekat di Parakan. Ngg...sebenarnya ada juga sih supermarket yang lain, tapi berhubung kebetulan lewat jalan kearah ngadirejo, jd kuambil deh tema ini.


Supermarket ini namanya Mahkota, salah satu cabang dari Mahkota Temanggung dibawah PT yang sama. Menurut Wulan, pemilik supermarket ini cukup cerdas, menangkap beberapa titik kekurangan dari toko besar lain, adapun point-point tersebut seperti :


  • Mempunyai area parkir yang luas, dan memungkinkan setiap orang membawa troiler barang hingga sampai mobil.

  • Dilihat dari barang barang yang ditawarkan, rata2 lebih rendah dari yang ditawarkan toko lain, walaupun lazim bila ada juga beberapa barang yang lebih sedikit mahal namun syah2 saja sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Strategi penekanan harga ini menurut Wulan, merupakan point penting bagi kesuksesan supermarket ini mengingat sebagian besar masyarakat desa adalah segmen kelas yang sensitif harga dan cenderung menyukai barang2 yang murah. (termasuk yang ngomong nih ..heheh)

  • Sistem pengamanan bisnis yang bagus (kemungkinan memanfaatkan fungsi hiden camera disamping infra red security) yangmana fungsi ini cenderung tidak terlihat 'memata-matai' konsumen secara langsung seperti yang terjadi pada beberapa minimarket atau tokobesar lain, yang bisa membuat konsumen risih karena merasa dibuntuti seperti layaknya orang yang mencurigakan, dan akhirnya kapok tidak mau lagi kembali.

  • Lokasi yang bagus, memilih daerah perifer strategis yang mudah dijangkau, dihafalkan sehingga mampu mencegat akses masuk dari beberapa desa yang rata2 harus menuju kota Parakan untuk memenuhi kebutuhannya.

  • Ada tambahan mainan untuk anak sehingga Ibu bisa belanja tanpa khawatir anaknya menangis bosan dan pengen segera cepat pulang.

  • Tidak lupa memakai strategi below the line yang memanfaatkan jasa broadcast setempat, sudah memakai konsep personal approachment dengan fungsi pendengaran via musik2 (walau tidak ada penyaringan jenis musik yang diharapkan mampu membuat konsumen rileks dan bisa bertahan lama didalam toko dengan harapan bisa menambah jumlah belanjanya, bukannya jenis musik yang malah membuat konsumen umum,sgala segmen usiamenjadi terburu-buru untuk segera keluar), dan rupanya supermarket ini belum menerapkan pendekatan via indera penciuman. biasanya menggunakan parfum ruangan yang ada pengatur waktu penyemprotan, paling baik memakai jenis bau yang bisa disukai semua segmen, tidak terlalu menyengat seperti lavender atau bau coklat yang mampu memberi efek membuat nyaman.

  • Dan beberapa point lain yang mungkin masi berkeliaran dipikiran, tapi..ntar dibilang tlalu ceriwis dweh hwehwe.... skedar pendapat aja, tidak berbau negatif dan tidak dilarang bukan? :)

Well friends.. disamping Mahkota (masi dalam are parkir) ada sebuah stan furniture yang cantik, produk nya mirip2 ma Olympic punya, harga nya juga varian.

Dan didepannya persis, ada pasar ikan tradisional yang notabene malah lebih 'hidup' pasarnya dibanding pasar ikan dangkel (baru), kenapa ya?sebenarnya masalah harga sewa sbenarnya sama, hanya saja lokasi pasar ikan lama lebih dekat dengan jalan raya utama, sedang bila mau ke pasar ikan dangkel kita harus belok kearah by pass terminal kurang lebih 50m.

Walaupun, sbenarnya bila semua kompak pindah ke pasar baru yang disediakan oleh pemerintah setempat, Wulan yakin nanti justru masyarakat yang akan menyesuaikan, karena bagaimanapun juga bila pasar ikan dangkel laku kan lumayan bisa menambah kas daerah yang untuk keberlanjutannya bisa menaikkan citra ekonomi kecamatan Parakan. Kalau sudah gitu, efeknya kan jadi banyak, bisa-bisa orang orang jadi berbondong bondong masuk kota kecil kita untuk berinvestasi, asyik kan klo bisa lihat kota kecil kita berkembang dinamis.


Duuh.....serius amat si tema kali ini :)

Gpp ya friends..sesekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar